Menu

Mode Gelap
 

Berita

Viral, Dapur SPPG Sidomulyo Blora Kotor dan Tak Layak, Pengelola Dapat Teguran Tegas

badge-check


					Viral, Dapur SPPG Sidomulyo Blora Kotor dan Tak Layak, Pengelola Dapat Teguran Tegas Perbesar

Klikjateng, Blora – Kondisi dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidomulyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, menjadi sorotan publik setelah sebuah video mengenai kebersihan dapur dan tumpukan sampah viral di media sosial.

Kepala Koordinator SPPG Kabupaten Blora sekaligus penanggung jawab program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Artika Diannita, membenarkan bahwa kondisi yang terekam dalam video tersebut memang benar adanya.

“Yang terlihat di video itu benar. Limbah cair dapur dibuang di belakang tanpa sistem pengolahan yang layak. Memang ada sumur resapan, tetapi ukurannya kecil sehingga air limbah meluber ke tanah kosong,” jelas Artika, Rabu (8/10/2025).

SPPG Sidomulyo diketahui dikelola oleh Yayasan Semua Anak Bangsa, yang membawahi dua satuan, yakni SPPG Sidomulyo Banjarejo dan SPPG Ngawen 1.

Menurut Artika, kondisi dapur yang tidak tertata tersebut berpotensi mencemari lingkungan dan menimbulkan bau tidak sedap, karena limbah cair bercampur dengan tumpukan sampah.

“Tempat sampah juga berada di belakang, berdekatan dengan saluran limbah. Pengambilan sampah tidak dilakukan setiap hari sehingga menumpuk. Ini jelas tidak sesuai prinsip dapur sehat,” ujarnya.

Selain masalah limbah, hasil pengawasan juga menemukan penataan alat dan perlengkapan dapur yang masih semrawut. Dapur belum memiliki rak penyimpanan memadai, sehingga alat masak diletakkan sembarangan dan berpotensi menyebabkan kontaminasi silang.

Artika juga menyoroti pelanggaran dalam sistem penyimpanan bahan makanan. Bahan kering disimpan langsung di lantai tanpa meja palet, sementara bahan basah dan beku di freezer tidak dikelola dengan baik.

“Ada bahan yang seharusnya dibuang, tetapi masih tersimpan. Bahkan suhu freezer belum sesuai standar,” ungkapnya.

Kelemahan lain, kata Artika, terdapat pada tata ruang dapur. Jalur keluar-masuk bahan mentah dan makanan matang belum dipisahkan sebagaimana mestinya.

“Idealnya dua jalur berbeda agar tidak terjadi kontaminasi. Namun di dapur ini masih menggunakan satu pintu,” jelasnya.

Selain aspek fisik, Artika juga menerima keluhan dari penerima manfaat terkait menu makanan yang monoton dan kurang bergizi.

“Menunya itu-itu saja, kadang rasanya juga kurang enak,” tuturnya.

Dari sisi sumber daya manusia (SDM), meski para pekerja sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan, sebagian besar belum memiliki sertifikat penjamah makanan sebagaimana diwajibkan oleh regulasi.

Pihak Korwil SPPG telah memberikan teguran dan instruksi tegas kepada pengelola untuk melakukan pembenahan dalam waktu tujuh hari.

“Kami minta perbaikan total, dari penerimaan bahan baku hingga distribusi makanan. Ini menyangkut kesehatan penerima manfaat, jadi tidak bisa ditoleransi,” tegas Artika.

Ia menambahkan, kasus SPPG Banjarejo menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola dapur di Blora agar tidak mengabaikan standar sanitasi dan keamanan pangan.

Artika juga mengimbau Satuan Pelaksana Pengawasan Internal (SPPI) agar lebih aktif melakukan pemantauan lapangan.

“Tugas SPPI adalah mengatur, mengawasi, dan memastikan seluruh kegiatan dapur berjalan sesuai standar kebersihan, keamanan, dan mutu gizi. Laporkan bila ada area dapur atau peralatan yang tidak higienis,” pungkasnya.

Menutup pernyataannya, Artika menyampaikan pesan reflektif agar seluruh pihak yang terlibat dalam program MBG tidak terlena dengan keberhasilan semata.

“Euforia berlebihan tidaklah baik karena dapat menutup mata terhadap kekurangan. Setelah meraih keberhasilan, penting untuk berkaca, melakukan introspeksi, dan segera memperbaiki diri agar hasilnya berkelanjutan. Kegembiraan sebaiknya diarahkan menjadi dorongan untuk berbuat nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekadar kebanggaan sesaat,” pesannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita