Menu

Mode Gelap
 

Berita

Syawalan di Demak Meriah, Ribuan Warga Padati Pantai Morodemak untuk Saksikan Larung Sesaji

badge-check


					Syawalan di Demak Meriah, Ribuan Warga Padati Pantai Morodemak untuk Saksikan Larung Sesaji Perbesar

Klikjateng, Demak – Tradisi Syawalan atau Kupatan di Kabupaten Demak kembali berlangsung meriah pada Senin (7/4/2025). Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang, untuk mengikuti salah satu ritual utama perayaan yakni sedekah laut dan larung sesaji oleh para nelayan.

Tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ungkapan rasa syukur atas berkah dan keselamatan yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat pesisir.

“Setiap tahun saya selalu datang ke Pantai Morodemak untuk mengikuti larung sesaji. Ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk syukur kami kepada Allah SWT,” ujar Ahmad (45), warga yang rutin mengikuti Syawalan. “Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.”

Prosesi larung sesaji dilakukan dengan harapan agar para nelayan mendapatkan limpahan rezeki serta perlindungan selama mencari nafkah di laut. Tak hanya sebagai ritual spiritual, Syawalan juga telah menjadi daya tarik wisata budaya yang menyedot perhatian pengunjung dari luar daerah.

Untuk memastikan kelancaran acara, Polres Demak bekerja sama dengan TNI dan Linmas menerjunkan sebanyak 115 personel di titik-titik strategis guna mengamankan jalannya perayaan. Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha menyatakan pengamanan ini bertujuan memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan.

“Pengamanan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung yang menikmati Syawalan,” ujar AKBP Ari.

Selain menjaga kelancaran acara, pihak kepolisian juga mengantisipasi berbagai potensi gangguan, seperti tindak kriminalitas hingga kecelakaan di area wisata, khususnya wilayah perairan. Kapolres mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menaati aturan keselamatan yang telah ditetapkan.

“Kami mengimbau para pengunjung untuk tetap waspada dan mematuhi batas aman yang telah ditentukan. Orang tua juga harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, terutama saat bermain di sekitar air,” lanjutnya. “Kepada pengelola wisata, kami harap dapat meningkatkan pengawasan demi keselamatan bersama.”

Syawalan Morodemak 2025 menjadi bukti bahwa tradisi lokal yang dilandasi nilai-nilai spiritual dan kearifan budaya masih mendapat tempat di hati masyarakat. Pemerintah dan aparat berharap tradisi ini dapat terus dijaga, sekaligus menjadi potensi pariwisata unggulan Demak di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita