Menu

Mode Gelap
 

Berita

Ribuan Rumah Terendam dan Infrastruktur Rusak, Ini Dampak Banjir Blora 19–20 Mei

badge-check


					Ribuan Rumah Terendam dan Infrastruktur Rusak, Ini Dampak Banjir Blora 19–20 Mei Perbesar

Klikjateng, Blora – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Blora sejak Selasa, 19 Mei 2025, menyebabkan banjir bandang dan luapan sejumlah sungai yang mengakibatkan ribuan rumah warga terendam, infrastruktur rusak, serta longsor di beberapa titik. Data dari Posko Siaga Bencana Pusdalops PB BPBD Kabupaten Blora mencatat sedikitnya 1798 rumah terdampak di 10 kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Blora, melalui petugas TRC Agung Triyono, Jumat (23/05/25) melaporkan bahwa intensitas hujan tinggi yang berlangsung sejak pukul 14.30 WIB memicu kenaikan debit air sungai secara cepat di berbagai wilayah.

Data Wilayah Terdampak

Di Kecamatan Blora, banjir merendam ratusan rumah. Di Desa Pelem, 150 rumah terendam dengan ketinggian air antara 30 hingga 100 cm. Sementara itu, di Desa Jepangrejo dan Andongrejo masing-masing 45 rumah terendam. Di Andongrejo, satu rumah mengalami kerusakan sedang dengan kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta. Desa Sendangharjo juga turut terdampak dengan satu rumah terendam.

Kecamatan Jepon mencatat 70 rumah dan satu fasilitas umum terendam di Desa Ngampon. Di Desa Jomblang dan Palon, masing-masing 20 dan 2 rumah tergenang air dengan ketinggian mencapai 70 cm.

Di Kecamatan Kedungtuban, Desa Kedungtuban dan Gondel menjadi wilayah paling terdampak, masing-masing mencatat 112 dan 62 rumah tergenang dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Banjarejo juga mengalami dampak signifikan. Di Desa Sidomulyo, 47 rumah terendam, 12 rusak sedang, dan 1 rusak berat. Di Klopoduwur, Gedongsari, Balongsari, dan Mojowetan, total 113 rumah terendam. Jembatan penghubung desa di Balongsari bahkan putus akibat terjangan air.

Di Kecamatan Randublatung, Desa Ngliron mencatat 156 rumah terendam, enam di antaranya mengalami kerusakan sedang. Banjir juga menyebabkan kematian ternak: dua ekor sapi dan sembilan ekor kambing. Di Kelurahan Wulung terjadi longsor sepanjang 100 meter, lebar 10 meter dengan tinggi 8 meter yang menutup akses ke permukiman 20 KK. Satu rumah dilaporkan mengalami rusak sedang.

Kecamatan Kradenan menjadi salah satu wilayah dengan dampak paling besar. Di Desa Mojorembun dan Sumber, masing-masing 400 rumah terendam. Tiga unit fasilitas pendidikan, satu tempat ibadah, serta sejumlah fasilitas umum ikut terendam. Sisi jembatan di Desa Sumber juga longsor sepanjang 30 meter.

Di Kecamatan Sambong, empat rumah di Desa Biting terendam. Kecamatan Ngawen melaporkan kerusakan signifikan: enam unit jembatan putus, tiga rumah tergenang, dua titik jalan desa rusak, dan dua fasilitas umum terdampak.

Kecamatan Kunduran mencatat rumah-rumah terendam di empat desa: Ngilen (2 unit), Tawangrejo (1 unit), Kemiri (2 unit), dan Bakah (7 unit).

Sementara itu, di Kecamatan Cepu, Kelurahan Ngelo dan Ngroto mencatat total 134 rumah terendam dengan ketinggian air 30–50 cm.

 

Penanganan dan Tindak Lanjut

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora langsung diterjunkan ke lapangan untuk melakukan evakuasi terhadap warga terdampak, serta melakukan pendataan awal dan asesmen kerusakan. “Kami juga telah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait untuk rencana tindak lanjut penanganan darurat,” terang Agung Triyono, petugas TRC BPBD Blora.

Sebagai bentuk respons cepat, Dinas Sosial Kabupaten Blora melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendirikan dapur umum di beberapa titik terdampak banjir guna memenuhi kebutuhan konsumsi para korban.

Warga terdampak di beberapa wilayah melakukan kerja bakti secara mandiri untuk membersihkan sisa-sisa banjir dan membuka akses jalan yang tertutup longsor. Kondisi air saat ini sudah mulai surut dan aktivitas masyarakat berangsur normal kembali.

Imbauan dan Koordinasi

BPBD Blora mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta segera melapor ke call center BPBD Blora di 0296-532599 apabila menemukan kondisi darurat atau memerlukan bantuan.

Laporan ini menjadi peringatan bahwa wilayah Blora masih sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Diperlukan upaya mitigasi jangka panjang serta peningkatan kesadaran masyarakat akan kesiapsiagaan bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita