Klikjateng, Kudus – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, bersama Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan ke SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu, Kecamatan Gebog, Jumat (29/11). Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 dan HUT ke-79 PGRI.
Dalam sambutannya, Hasan Chabibie menyoroti pentingnya pemerataan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah terpencil seperti Desa Rahtawu. SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu, yang berdiri sejak 2009, menjadi solusi bagi masyarakat setempat yang sebelumnya hanya mengandalkan Madrasah Diniyah karena akses jalan yang sulit dan kondisi ekonomi terbatas.
“Harapan saya, SMP Satu Atap dapat memberikan kualitas pendidikan yang baik meskipun menghadapi keterbatasan akses geografis,” ujar Hasan. Ia juga menyebut keberadaan sekolah ini sebagai langkah strategis dalam mendukung program wajib belajar 12 tahun serta mempersiapkan generasi cerdas, terampil, dan kompeten untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Hasan menambahkan, tantangan pendidikan di daerah terpencil harus menjadi perhatian serius. “Kami berharap dukungan pemerintah pusat dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan. Dengan kolaborasi, kita bisa mengatasi kesenjangan dan menciptakan generasi siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Pendidikan Inklusif dan Merata
Dalam kesempatan yang sama, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan pendidikan nasional. Ia mengajak pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi berbagai tantangan, termasuk disparitas mutu pendidikan.
“Pendidikan harus inklusif dan merata, tanpa diskriminasi sosial, ekonomi, atau agama. Kami ingin memastikan pendidikan menjadi alat pemerataan kesejahteraan,” ungkap Fajar.
Fajar juga mengapresiasi peran guru dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi juga pahlawan yang berkontribusi besar dalam membentuk masa depan bangsa.
“Masalah besar dalam pendidikan tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Semua pihak harus terlibat aktif. Pendidikan adalah kunci pembangunan bangsa,” tuturnya.
Peran Strategis SMP Satu Atap
SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu menjadi simbol penting pemerataan pendidikan di wilayah terpencil. Dengan keberadaan sekolah ini, anak-anak Desa Rahtawu kini memiliki akses pendidikan yang lebih baik, meski masih menghadapi tantangan geografis.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan dan peningkatan mutu sekolah-sekolah di daerah terpencil lainnya, demi tercapainya pendidikan yang inklusif dan berkualitas di seluruh Indonesia.