Klikjateng, Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan bersama BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Grobogan Purwodadi menggelar Sosialisasi Program dan Manfaat BPJS Ketenagakerjaan serta Pemanfaatan Sistem Informasi Pelaporan Peserta (SIPP). Kegiatan dibuka oleh Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Wahyu Susetijono, S.H., M.M., di Gedung Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (25/6/2025).
Dalam sambutannya, Wahyu Susetijono menekankan bahwa perlindungan kerja adalah hak fundamental semua pekerja, termasuk tenaga non-ASN, petugas kebersihan, perangkat desa, hingga relawan bencana. Hingga Juni 2025, tercatat lebih dari 10.000 peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan di Grobogan, terdiri dari 1.901 pegawai non-ASN, 1.264 pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan 7.000 pekerja rentan yang dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Peserta juga mencakup relawan BPBD, tenaga kebersihan, serta perangkat desa dan ketua RT/RW.
Manfaat Nyata bagi Peserta
Program yang dijalankan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Sepanjang 2025, peserta telah menerima berbagai manfaat, seperti santunan kecelakaan kerja, santunan kematian, serta Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi yang memenuhi kriteria.
Wahyu mengingatkan pentingnya respons cepat dari perangkat daerah dalam menangani laporan kecelakaan kerja. “Pelaporan melalui admin SIPP dan unggah dokumen pendukung harus dilakukan maksimal 2×24 jam agar proses pencairan manfaat berjalan lancar,” ujarnya.
Peran Sistem Digital SIPP
Sosialisasi ini juga memperkenalkan Sistem Informasi Pelaporan Peserta (SIPP), platform digital untuk memudahkan pelaporan iuran dan manajemen data peserta secara akurat. Dengan SIPP, diharapkan pelayanan menjadi lebih cepat dan kepatuhan terhadap regulasi meningkat.
Pemkab Grobogan berkomitmen memperluas cakupan perlindungan bagi pekerja informal dan mendukung optimalisasi pemanfaatan SIPP oleh perangkat daerah. “Perlindungan kerja bukan sekadar administratif, tapi bagian dari membangun pelayanan publik yang tangguh dan responsif,” tegas Wahyu.
Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat daerah terkait, terutama bidang kepegawaian, sebagai upaya sinergi memperkuat jaminan sosial tenaga kerja di Grobogan.