Menu

Mode Gelap
 

Berita

Kebakaran Sumur Minyak di Gendono, 3 Orang Meninggal, 750 Jiwa Mengungsi

badge-check


					Kebakaran Sumur Minyak di Gendono, 3 Orang Meninggal, 750 Jiwa Mengungsi Perbesar

Klikjateng, Blora – Kebakaran sumur gas ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, yang terjadi sejak Minggu (17/8/2025) siang, hingga kini masih menjadi perhatian serius berbagai pihak. Laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora menyebutkan dampak kebakaran semakin meluas dengan korban jiwa, kerusakan rumah, hingga ratusan warga yang harus mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Blora melalui Tim Reaksi Cepat (TRC), Agung Triyono, dalam laporannya pada Rabu (20/8/2025) pukul 11.30 WIB menjelaskan, kebakaran yang bermula dari aktivitas pertambangan sumur minyak itu telah mengakibatkan 750 jiwa dari 300 kepala keluarga (KK) mengungsi ke berbagai lokasi. Para pengungsi tersebar di rumah-rumah warga sekitar serta tenda darurat yang didirikan pemerintah desa bersama relawan.

Tiga Warga Meninggal Dunia, Dua Dirawat di RS

Kebakaran ini menelan korban jiwa sebanyak tiga orang meninggal dunia akibat luka bakar serius, masing-masing:

1. Sdri. Tanek (60), warga RT 01 RW 02 Desa Gandu.

2. Sdri. Sureni (52), warga RT 04 RW 01 Dukuh Gendono, Desa Gandu.

3. Sdri. Wasini (50), warga RT 02 RW 01 Dukuh Bendono, Desa Gandu.

Selain itu, dua warga masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Sudjito, Yogyakarta, yaitu Heti (30) dan seorang balita bernama Abu Dhabi (2), keduanya warga Desa Gandu.

Rumah Rusak dan Ternak Terdampak

Kebakaran juga merusak sejumlah rumah warga. Berdasarkan data BPBD, terdapat:

1 rumah rusak berat milik Tamsir (RT 04 RW 01).

4 rumah rusak sedang milik Sureni, Sukrin, Suntari, dan Suparman (RT 04 RW 01).

Tak hanya itu, hewan ternak warga juga terdampak. Enam ekor sapi dan tiga ekor kambing terpaksa diungsikan, sementara satu sapi dan dua kambing mati akibat kobaran api.

Ratusan Warga Mengungsi

Sebanyak 750 jiwa mengungsi di berbagai lokasi. Sebagian menempati rumah warga, seperti rumah bidan desa, rumah perangkat desa, dan rumah tokoh masyarakat. Sisanya tinggal di tenda pengungsian yang didirikan di balai desa serta lapangan voli. BPBD mencatat sedikitnya 22 titik rumah warga dan fasilitas umum yang menampung para pengungsi.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar, Tagana Dinas Sosial P3A Blora membuka dapur umum di balai desa dengan menyiapkan 900 bungkus makanan setiap harinya. Logistik berupa selimut juga telah dibagikan kepada warga yang mengungsi.

Upaya Penanganan di Lokasi

TRC BPBD bersama tim gabungan dari TNI, Polri, Damkar, Dinas PUPR, Dinsos P3A, dan perangkat desa terus melakukan berbagai langkah penanganan, antara lain:

Pembuatan tanggul darurat dengan menggunakan empat ekskavator milik Dinas PUPR untuk mempermudah pemadaman.

Water supply dan pendinginan di titik semburan gas.

Pendirian dua tenda pengungsian di balai desa dan lapangan voli.

Koordinasi lintas instansi untuk tindak lanjut penanganan.

Pada Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, tim sempat menghadapi rekahan gas baru di sebelah barat titik utama semburan. Rekahan tersebut memicu kobaran api kecil akibat tekanan panas. Beruntung, tim gabungan segera melakukan pendinginan sehingga api berhasil dikendalikan. Mobil pemadam kebakaran juga siaga penuh di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal darurat.

Situasi Terkini

Hingga laporan ini dibuat, tim gabungan masih berjibaku di lokasi kebakaran. Proses pemadaman dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat adanya potensi rekahan gas baru di sekitar area pertambangan.

“Tim gabungan masih berada di lokasi dan terus melaksanakan proses pemadaman serta pemantauan. Kami juga melakukan penyaluran bantuan bagi warga terdampak,” terang Agung Triyono dari TRC BPBD Blora.

Peristiwa kebakaran sumur minyak di Gendono ini menambah daftar panjang insiden akibat aktivitas pertambangan minyak ilegal di wilayah Blora. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa agar tidak terulang kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita