Klikjateng, Kudus – Kebakaran hebat melanda bangunan usaha kafe Pararel yang terletak di Jalan Lingkar Panjang, Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Insiden ini diduga bermula dari korsleting listrik di sekitar tempat kasir, yang kemudian merambat ke dinding dan furniture berbahan kayu partisi dan bambu, Kamis, 25 Juli 2024, pukul 05.00 WIB.
Kafe berukuran 15 meter x 12 meter tersebut merupakan milik Supa’at (40), warga Peganjaran RT 01 RW 04. Ia harus menanggung kerugian hingga mencapai sekitar Rp 900 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian ini.
Kronologi Kejadian
Menurut saksi mata, api pertama kali terlihat dari bagian kasir. “Saya sedang melintas dan melihat asap tebal keluar dari bagian kasir kafe. Tidak lama kemudian, api mulai membesar dan merambat ke bagian lain bangunan,” kata Arifin, warga sekitar yang berada di lokasi kejadian.
Kepala Pemadam Kebakaran PT Djarum, Hardi Cahyana, menjelaskan bahwa titik api berada di perempatan Peganjaran dan langsung membesar karena banyaknya aksesoris kafe yang mudah terbakar seperti kain, sterofoam, dan kayu. “Api langsung merambat dengan cepat, mulai dari lantai satu menuju lantai dua dan tiga. Dari indikasinya, kecepatan rambatan api itu dugaannya memang dari konsleting listrik,” ungkapnya.
Upaya Pemadaman
Dalam upaya pemadaman, BPBD Kudus melakukan asesmen data, koordinasi dengan pihak terkait, mendokumentasi kejadian, serta melaporkan kepada pimpinan dan memonitor kegiatan. Petugas Damkar dari BPBD Kudus mengerahkan 3 unit (2 suplai, 1 pemukul), Damkar PT Djarum 3 unit (2 pemukul, 1 suplai), Damkar Pol PP (1 suplai, 1 pemukul), serta Damkar PR Sukun (1 suplai).
Selain itu, relawan BPBD Kudus, karyawan kafe, Pemdes Peganjaran, Pemcam Bae, Polsek Bae, Koramil Bae, dan warga setempat turut membantu dalam upaya pemadaman dan pengaturan lalu lintas.
Penanganan Lanjutan
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, menambahkan bahwa api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB, tiga jam setelah kejadian. Ia juga mencatat bahwa kondisi lokasi yang banyak terdapat papan partisi, kayu, dan bambu, serta bangunan yang berdekatan dengan rumah warga, memperparah situasi kebakaran.
“Pemadaman berlangsung cukup sulit karena bahan-bahan yang mudah terbakar dan lokasi yang padat. Namun, berkat kerjasama semua pihak, api berhasil dikendalikan dan tidak merembet ke bangunan lain,” ujar Mundir.
Kerugian dan Tindak Lanjut
Supa’at, pemilik kafe Pararel, tampak sedih melihat usahanya yang habis dilalap api. “Kerugian ini sangat besar bagi saya, sekitar Rp 900 juta. Namun, saya bersyukur tidak ada korban jiwa atau luka-luka,” katanya.
Saat ini, pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab kebakaran. Sementara itu, Supa’at berencana untuk segera membangun kembali kafenya setelah semua proses administrasi dan klaim asuransi selesai.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Langkah-langkah pencegahan kebakaran, seperti pengecekan rutin instalasi listrik, akan kami perketat,” tambah Supa’at.
Peristiwa kebakaran ini menjadi peringatan bagi seluruh pelaku usaha untuk selalu waspada dan memastikan kondisi instalasi listrik dalam keadaan baik untuk mencegah insiden serupa.
(Ag)