Klikjateng, Blora – Sosok Yananta Laga Kusuma, Kepala Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, menarik perhatian publik usai tampil memukau dalam ajang balap motor yang digelar di sirkuit Non Permanen (NP) Alun-alun Blora. Pada hari Sabtu (12/4) dan Minggu (13/4/25). Dalam ajang bergengsi tersebut, tim yang dipimpinnya sukses memborong hingga 20 piala, dengan sebagian besar merupakan podium juara pertama.

Meski kini menjabat sebagai kepala desa, semangat balap yang membara dalam diri Yananta Laga tak pernah padam. Dalam wawancara eksklusif, pria yang akrab dijuluki “Kades Muda” ini mengisahkan awal mula kecintaannya terhadap dunia balap motor. “Saya tertarik sejak waktu SD, diajak Bapak nonton balap di era 2000-an. Waktu itu kami menonton aksi sang dewa road race, Hendriansyah,” kenangnya.
Namun, perjalanan di dunia balap tentu tak selalu mulus. Ia mengakui tantangan terbesar yang pernah dialaminya adalah ketika mengalami cedera tulang, yang memaksanya vakum dari lintasan untuk sementara waktu.
Kini, sebagai seorang pemimpin desa, ia harus pandai-pandai membagi waktu antara tugas dan hobi. “Yang paling utama tentu menjalankan tugas di desa. Kalau balap sekarang jarang ikut karena sudah vakum. Jadi saya balap hanya di sekitar kota saja dan itu pun hari Sabtu-Minggu, saat pelayanan kantor desa libur,” jelasnya.

Nama “Kades Muda” yang tersemat di seragam balapnya ternyata menyimpan cerita tersendiri. “Pada tahun 2017 saya balap dengan bos dari Madura, beliau seorang kades muda juga. Waktu itu nama timnya ‘Kades Muda Racing Pamekasan’, dan saya merasa cocok memakai nama itu sampai sekarang,” terangnya.
Bagi Laga, balap motor bukan sekadar hobi. “Hobi pasti, tapi naluri balap dalam diri saya mungkin tidak akan pernah hilang sampai menua,” ucapnya dengan penuh semangat.
Menariknya, aktivitasnya di dunia balap justru mendapat dukungan luas dari warga desanya. “Respon warga sangat support sekali karena memang itu pekerjaan saya sejak sebelum menjabat kades. Kalau dalam bahasa warga: ‘kolo-kolo golek hiburan pak… ben ora spaneng ngurusi deso’. Jadi, warga sudah terbiasa dan sangat mendukung,” imbuhnya.
Ia pun menyimpan harapan besar terhadap perkembangan olahraga otomotif di Blora, khususnya balap motor. “Saya berharap segera dibangun tempat latihan untuk mewadahi anak-anak pecinta balap motor, khususnya road race, agar tidak menjadikan mereka balap liar di jalan raya,” pintanya.
Tak hanya fokus pada pembinaan masyarakat, Yananta Laga Kusuma juga sudah mulai menyiapkan regenerasi dari lingkup keluarga. “Saya rencana membina anak saya sendiri yang baru 21 bulan, sekarang sudah mulai main push bike. Rencana umur 2 tahun balap push bike, umur 4 tahun naik ke mini GP,” katanya sambil tertawa.
Untuk generasi muda yang ingin menekuni dunia balap, ia berpesan agar tetap konsisten. “Tetap ikhtiar, semangat, dan giat berlatih fisik, karena menjadi pembalap berprestasi sangat tergantung pada kekuatan fisik,” pesannya.

Sebagai penutup, Laga juga membagikan rencananya ke depan. “Target saya ingin membuat lahan parkir Noyo Gimbal dengan pengaspalan, yang nantinya bisa dipakai latihan road race dan kegiatan olahraga lainnya. Insya Allah, saya juga akan mencalonkan kembali sebagai kepala desa karena masih banyak program yang harus saya tuntaskan untuk mensejahterakan warga, khususnya masyarakat Bangsri,” pungkasnya.






