Klikjateng, Blora – Setelah bentrokan yang sempat memanas antara dua organisasi masyarakat (ormas) besar di Kabupaten Blora, Grib Jaya dan Pemuda Pancasila, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Deklarasi perdamaian ini berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, M.Si., Rabu (15/1/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Dir Intelkam Polda Jawa Tengah, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Blora Mustopa, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, Dandim 0721/Blora Letkol Czi Yuli Hartanto, Kepala Kejaksaan Negeri Blora M. Haris Hasbullah, Ketua Pengadilan Negeri Blora Nunung Kristiyani, serta Komandan Batalyon Infanteri 410/Alugoro Letkol Inf. Agung Cahyono.
Bupati Blora: Kedamaian adalah Komitmen Bersama
Dalam sambutannya, Bupati Blora menyampaikan keprihatinannya atas bentrokan yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Ia menekankan pentingnya menjaga Blora sebagai daerah yang aman dan damai.
“Kami semua menyesalkan kejadian yang terjadi. Namun, hari ini kita menyaksikan momentum penting di mana kedua belah pihak sepakat untuk berdamai demi Blora yang aman dan kondusif. Surat pernyataan perdamaian telah disepakati dan ditandatangani bersama oleh Ketua Grib Jaya dan Ketua Pemuda Pancasila, serta disaksikan oleh Forkopimda,” ujar Bupati.
Ketua Pemuda Pancasila: Kejadian Ini Jadi Pelajaran Berharga
Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji, yang akrab disapa Mbah Mun, mengungkapkan permintaan maafnya kepada masyarakat Blora. Ia menegaskan bahwa kejadian bentrokan akan menjadi pembelajaran bagi organisasi yang dipimpinnya.
“Terimakasih salam Pemuda Pancasila, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Mbah Mun selaku ketua pemuda Pancasila kabupaten Blora, untuk kejadian kemarin itu kita jadikan pembelajaran yang pertama dan terakhir dan saya juga tidak akan menyampaikan beberapa kejadian kemarin tidak akan, yang penting mulai detik ini jam ini kesepakatan ini kita buat, antara saya selaku ketua Pemuda Pancasila dan ketua Grib, insyaallah pemuda Pancasila Blora, siap pada hari ini, jam ini untuk menciptakan kondusifitas wilayah kabupaten Blora. Dan kemarin dengan kejadian itu kita jadikan yang terkahir. Terimakasih saudara saudara media, bapak bupati Blora, bapak Kapolres, dan ada ibu dari PN, pak kejaksaan dan pak Dandim, semua yang sudah hadir di sini, dan saya selaku ketua pemuda Pancasila mohon maaf merepotkan seperti itu, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Ucap Ketua Pemuda Pancasila Munaji.
Ketua Grib Jaya: Fokus Menciptakan Blora yang Damai
Hal senada disampaikan Ketua Grib Jaya Blora, Sugianto. Yang akrab di sapa Mbah To Ia mengapresiasi kesepakatan perdamaian ini dan berkomitmen untuk menjaga keamanan serta ketenangan di Kabupaten Blora.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terimakasih untuk media media yang sudah hadir di sini, perkenalkan saya Sugiyanto Grib Jaya Kabupaten Blora, kepada PP Mbah Mun saya terima kerjasama yang baik, kita lupakan kejadian yang kemarin, kita ciptakan Blora ini sejuk, indah, dan damai, siap ya Mbah Mun. Saya tidak banyak kata saya tutup saja, terimakasih wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Ucap Ketua Grib Jaya Sugianto.
Kapolres Blora: Situasi Sudah Kondusif, Proses Hukum Tetap Berjalan
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, memaparkan bahwa bentrokan terjadi di dua lokasi, yakni di Karangjati dan Kecamatan Kunduran. Bentrokan tersebut menyebabkan 12 korban, di mana 11 di antaranya telah kembali ke rumah, sementara satu korban masih dirawat di RSU Blora dan akan dirujuk ke Rembang.
“Saat ini kami telah mengamankan 19 terduga pelaku untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga memastikan laporan dari Grib Jaya terkait penghinaan tetap dilanjutkan sesuai proses hukum yang berlaku,” jelas Kapolres.
Kapolres juga mengimbau media untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana yang damai di Blora dengan menyebarkan berita positif terkait perdamaian ini.
Penandatanganan Kesepakatan Perdamaian
Acara ditutup dengan penandatanganan surat pernyataan perdamaian antara Ketua Grib Jaya Sugiyanto dan Ketua Pemuda Pancasila Munaji, yang disaksikan oleh Forkopimda dan tokoh masyarakat. Keduanya berjabat tangan sebagai simbol komitmen untuk menjaga keamanan dan ketenangan di Blora.
Bupati Blora berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. “Blora adalah rumah kita bersama. Perdamaian dan kondusivitas harus terus dijaga demi masa depan yang lebih baik,” tutup Bupati.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, diharapkan Kabupaten Blora dapat kembali tenang, damai, dan menjadi contoh bagaimana konflik dapat diselesaikan dengan cara yang bermartabat dan penuh kedewasaan.






