Klikjateng, Blora – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Kabupaten Blora, Sugianto, menegaskan komitmen organisasinya untuk hadir sebagai mitra masyarakat, khususnya dalam membantu mereka yang berada di posisi lemah. Dalam wawancara eksklusif di markasnya, Senin (30/12/2024), Sugianto memaparkan program kerja, keterlibatan dalam kegiatan sosial, serta pandangannya terhadap masa depan organisasi.
Program Kerja Berbasis Kemanusiaan
Mengikuti arahan Ketua Umum Grib Jaya, Hercules, Sugiyanto menyampaikan bahwa program utama organisasi berfokus pada membantu masyarakat yang lemah di berbagai bidang, termasuk hukum dan ketahanan pangan. “Kami ingin Grib Jaya diterima dengan baik oleh masyarakat. Kehadiran kami tidak untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membantu. Itu harapan utama kami,” tegas Sugianto.
Sebagai wujud nyata, PAC Sambong telah memulai langkah awal dengan mengadakan kegiatan sosial, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan dan rencana penyediaan makanan gratis di pinggir jalan. “Kegiatan ini murni dari anggota. Mereka menggunakan dana pribadi untuk berbagi dengan masyarakat,” tambahnya.
Kolaborasi dan Pandangan terhadap Isu Lokal
Meski Grib Jaya lebih banyak berfokus pada penguatan internal, Sugianto memastikan sinergi dengan instansi pemerintah tetap menjadi prioritas. “Kami bekerja sama dengan Polres, TNI, dan instansi lainnya. Kehadiran kami selalu diterima dengan baik, dan kami berkomitmen untuk menjaga hubungan harmonis dengan semua pihak,” ujarnya.
Sugiyanto juga menyebut bahwa organisasi sementara ini belum memprioritaskan keterlibatan dalam isu-isu lokal tertentu. “Kami biarkan Grib berjalan sendiri dulu. Fokus kami adalah memperkuat fondasi organisasi agar dapat bergerak lebih kuat di masa depan,” jelasnya.
Pengembangan Anggota dan Harapan ke Depan
Dalam waktu singkat, Grib Jaya telah berkembang pesat. PAC pertama telah terbentuk di Sambong dengan anggota sekitar 100 orang, diikuti Cepu dan Kedungtuban. Secara keseluruhan, Grib Jaya memiliki lebih dari 1.000 anggota, termasuk 370 petani hutan yang terdaftar resmi dengan kartu tanda anggota (KTA).
“Target kami ke depan adalah meningkatkan jumlah petani hutan hingga mencapai 10.000 anggota. Hingga saat ini, pendaftaran terus berlangsung,” ungkap Sugianto. Ia juga menekankan bahwa Grib Jaya tidak memberlakukan biaya keanggotaan yang memberatkan. “Syaratnya hanya KTA dan seragam. Kami tidak mencari keuntungan, semua kembali untuk mendukung kebutuhan organisasi dan anggotanya,” tambahnya.
Grib Jaya sebagai Jembatan Komunitas
Sugiyanto menekankan bahwa peran Grib Jaya adalah sebagai jembatan antara masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait. “Kami hadir untuk membantu, bukan untuk mempersulit. Semoga kehadiran Grib Jaya dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Blora,” harapnya.
Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas, Grib Jaya Blora di bawah kepemimpinan Sugianto siap menjadi mitra masyarakat dalam berbagai lini kehidupan, membawa harapan baru bagi mereka yang membutuhkan.






