Klikjateng, Blora— Pemerintah Kabupaten Blora melalui Kepala DP4 Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Ngaliman, terus mengembangkan program-program unggulan yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan peternakan di wilayah tersebut. Salah satu inisiatif yang kini dijalankan adalah program inovatif GESEKU Gerakan Sejuta Umat, yang mengusung pembuatan pupuk organik sebagai upaya membangun Blora sebagai kabupaten organik. Program ini merupakan respons langsung terhadap visi Arief Rohman untuk menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan.
Kepala DP4 Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora saat wawancara eksklusif. Jumat (25/10/2024), menjelaskan bahwa Gerakan Pupuk Organik menjadi prioritas utama karena pentingnya tanah dengan kandungan bahan organik yang memadai. “Kami berupaya agar minimal 50% peternak di Blora memiliki kotak pembuatan pupuk organik secara mandiri,” jelasnya. Dengan adanya kotak tersebut, peternak dapat memproduksi pupuk organik yang akan memperkaya tanah mereka. Harapannya, lahan pertanian di Blora akan semakin subur dan mendukung peningkatan hasil panen.
Kontribusi pada Produktivitas Pertanian dan Peternakan
Gerakan ini dianggap berdampak besar dalam peningkatan hasil pertanian dan peternakan. Berdasarkan data yang ada, tanah di Blora memiliki kadar C – Organik yang tergolong rendah, yakni sekitar 1,6. Padahal, tanah yang baik untuk pertanian sebaiknya memiliki kadar C – Organik di atas 3,5. Dengan penggunaan pupuk organik melalui Gerakan Sejuta Umat, DP4 optimistis kadar C – Organik tanah akan meningkat, sehingga produktivitas tanaman dan kualitas hasil peternakan pun ikut terdongkrak.
Tantangan dan Upaya Edukasi kepada Masyarakat
Walaupun manfaatnya besar, DP4 mengakui bahwa program ini menghadapi tantangan tersendiri di lapangan. Rendahnya kesadaran sebagian petani terhadap pentingnya pupuk organik menjadi salah satu kendala utama. “Tidak semua petani menyadari bahwa penggunaan pupuk organik bisa mendongkrak produksi. Karena itu, kami terus memberikan edukasi,” ujar Ngaliman.
Untuk meningkatkan antusiasme dan partisipasi masyarakat, DP4 juga mengadakan lomba antar kelompok tani. Dalam lomba ini, para peternak dilatih membuat kotak pembuatan pupuk organik dan dinilai berdasarkan banyaknya kotak yang berhasil dibuat. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi peternak lain untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini.
Inovasi Bank Pakan dan Pengawetan Pakan Sapi
Tak hanya soal pupuk, DP4 juga memperkenalkan inovasi Bank Pakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan pakan ternak di musim kemarau. Biasanya, peternak harus menjual ternak mereka untuk membeli pakan selama musim kemarau. Dengan adanya Bank Pakan dan pengawetan pakan sapi yang dirancang tahan hingga 6-8 bulan, peternak tidak lagi harus menghadapi masalah kekurangan pakan. “Saat musim hujan, kita memiliki bahan pakan melimpah, dan itu akan kami awetkan agar bisa digunakan di musim kemarau,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Program-program ini didukung oleh pemerintah pusat dan daerah, salah satunya melalui penyediaan probiotik yang berfungsi sebagai dekomposer untuk mempercepat proses penguraian kotoran ternak menjadi pupuk. Selain itu, DP4 secara rutin mengadakan pelatihan bagi petani dan peternak untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pupuk dan pakan ternak awetan.
Target dan Harapan Jangka Panjang
Ke depan, Ngaliman menargetkan seluruh peternak di Kabupaten Blora mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri. Dengan begitu, pertanian organik di Blora dapat terus berkembang dan menjadi solusi dalam meningkatkan kesuburan tanah secara alami. “Harapan kami, peternak di Blora akan mandiri dalam membuat pupuk organik dan menggunakannya di lahan mereka sendiri,” ujarnya.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan membantu menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan komitmen Kabupaten Blora untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian dan peternakan di wilayah tersebut.






