Klikjateng, Blora – Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora menegaskan pentingnya penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam setiap kegiatan dapur umum, termasuk dapur sosial seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penegasan tersebut disampaikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas relawan dapur MBG yang digelar di Resto Sawung Mekar Sari, Jumat (24/10/2025). Pelatihan ini diikuti sekitar 100 peserta dari dua dapur SPPG milik Yayasan Al Amanah, yakni SPPG Jiken 1 dan SPPG Sarirejo Bogorejo.
Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) Dinkesda Blora, Mohammad Sopiyan Aziz, menjelaskan bahwa setiap dapur umum wajib memenuhi syarat SLHS agar terhindar dari risiko penyakit berbasis lingkungan.
“Syarat SLHS mencakup ketersediaan air bersih, sanitasi dapur, pengelolaan limbah yang benar, pemisahan bahan mentah dan matang, serta pemeriksaan kesehatan relawan. Ini penting karena dapur umum sering beroperasi dalam kondisi darurat, di mana risiko kontaminasi sangat tinggi,” ujar Aziz.
Menurutnya, pemenuhan SLHS menjadi indikator penting dalam pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat di tingkat lokal. Dinas Kesehatan juga memberikan pembekalan teknis kepada relawan tentang keamanan pangan, sanitasi lingkungan, dan penerapan standar SLHS di dapur umum.
Materi pelatihan disampaikan langsung oleh petugas kesehatan dengan fokus pada pengolahan bahan makanan yang higienis, penggunaan alat pelindung diri (APD), pengelolaan limbah cair dan padat, serta pemeriksaan kesehatan bagi para relawan.
Kegiatan ini juga mengacu pada berbagai regulasi nasional terkait keamanan pangan dan kesehatan lingkungan, di antaranya UU Nomor 17 Tahun 2025 tentang Kesehatan, UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, PP Nomor 66 Tahun 2014, PP Nomor 86 Tahun 2019, PP Nomor 5 Tahun 2021, serta Permenkes Nomor 2 Tahun 2013 tentang Keamanan Pangan dan Persyaratan Sanitasi.
Selain aspek teknis, peserta juga dibekali dengan keterampilan komunikasi efektif, kerja tim, manajemen dapur umum, serta pengelolaan bahan makanan sesuai standar kebersihan dan kesehatan.
Melalui kegiatan ini, Dinkesda Blora berharap para relawan dapur MBG dapat bekerja secara profesional, aman, dan sesuai standar kesehatan.
“Kegiatan ini diharapkan memperkuat peran relawan dalam pelayanan sosial, pemenuhan gizi masyarakat, dan tanggap bencana di Kabupaten Blora,” tambah Aziz.
Koordinator Dapur MBG Jiken 1, Chendy Ilyas Nugraha, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini penting untuk memastikan setiap relawan bekerja sesuai standar pelayanan sosial dan kesehatan.
“Kami ingin setiap relawan memahami pentingnya menjaga higienitas makanan dan kebersihan lingkungan dapur. Karena tugas kami bukan hanya memberi makan, tetapi juga memastikan makanan yang disajikan benar-benar sehat dan aman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, relawan dari SPPG Sarirejo Bogorejo, Gono, mengaku mendapat banyak ilmu baru dari kegiatan ini.
“Kami belajar menjaga suhu penyimpanan bahan makanan, mengelola limbah, hingga mencuci peralatan dengan benar. Ilmu ini sangat berguna agar dapur kami memenuhi syarat SLHS dan siap melayani masyarakat dengan aman,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan seluruh dapur MBG di Kabupaten Blora semakin siap dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik dalam kondisi normal maupun saat situasi darurat.






