Menu

Mode Gelap
 

Berita

“Dibangun dengan Dana di Bawah Rp88 Juta, Patung Noyo Gimbal Warnai Wisata Desa”

badge-check


					“Dibangun dengan Dana di Bawah Rp88 Juta, Patung Noyo Gimbal Warnai Wisata Desa” Perbesar

Klikjateng, Blora – Sebuah ikon baru kini memperkuat daya tarik wisata di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Sebuah patung raksasa setinggi 8 meter yang menggambarkan sosok Noyo Gimbal kini berdiri kokoh di pusat kawasan wisata Noyo Gimbal View. Sosok di balik pembuatan patung ini adalah Deri Gudadarma, seorang seniman lokal asal Desa Bangsri.

Saat ditemui di lokasi pada Senin (28/4/2025), Deri bercerita panjang tentang latar belakang, proses pembuatan, hingga harapan ke depan atas kehadiran patung tersebut.

Mengangkat Warisan Budaya Lokal

Menurut Deri, ide awal pembuatan patung ini berangkat dari keinginan untuk mengangkat potensi budaya dan sejarah lokal agar lebih dikenal luas. Desa Bangsri sendiri memiliki situs cagar budaya Noyosentiko yang berada di kawasan Per 4 Tan, yang dipercaya sebagai titik bersejarah masa perjuangan melawan Belanda.

“Kami ingin menjadikan wisata ini lebih hidup dan menciptakan ikon untuk Desa Wisata Bangsri. Kami memiliki cagar budaya Noyosentiko, dan kami ingin nguri-uri (melestarikan) warisan ini dengan membuat versinya yang lebih besar sekaligus menjadi ikon Noyo Gimbal View,” jelas Deri.

Filosofi Perjuangan

Patung Noyo Gimbal bukan sekadar karya seni, melainkan juga sarat akan makna. Deri menuturkan bahwa patung ini merepresentasikan semangat perjuangan masyarakat setempat di masa penjajahan Belanda.

“Kami ingin mengangkat makna perjuangan rakyat di zaman kolonial. Kebetulan, di sini diyakini sebagai salah satu titik pertempuran melawan Belanda,” katanya.

Proses Panjang dan Melibatkan Penerawangan

Ide awal pembuatan patung berasal dari Deri sendiri. Namun, proses kreatifnya tidak biasa. Ia menceritakan bahwa Kepala Desa Bangsri, Yannanta Laga Kusuma, sempat berkonsultasi dengan seorang tokoh spiritual yang melakukan penerawangan. Dari hasil penerawangan tersebut, dibuatlah sketsa wajah Noyo Gimbal yang menjadi acuan bagi Deri untuk mulai memahat.

“Saya membuat patung kecil dulu, masih belum sempurna. Lalu, dipahat dan disempurnakan sesuai arahan hingga mendekati bayangan dari penerawangan,” ungkap Deri.

Tiga Bulan Pengerjaan dengan Tim Kecil

Pembuatan patung memakan waktu sekitar tiga bulan. Deri, yang juga memiliki usaha pembuatan celengan gipsum, mengerjakan proyek ini sambil tetap menjalankan usaha di rumah. Ia melibatkan tiga orang tenaga tambahan untuk membantu dalam proses pengerjaan, sementara penyempurnaan akhir (finishing) ia kerjakan sendiri.

Didukung Dana Bankeu Provinsi

Kepala Desa Bangsri, Yannanta Laga Kusuma, menjelaskan bahwa pembiayaan pembuatan patung ini berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp100 juta. Setelah dipotong pajak sekitar 11–12 persen, dana yang digunakan sekitar Rp88 juta.

Deri menambahkan bahwa dari total anggaran tersebut, sekitar Rp60 juta dialokasikan khusus untuk pembuatan patung setinggi 8 meter dan lebar 3 meter tersebut.

“Untuk patung saja, biayanya sekitar Rp60 juta, selebihnya dari 28 juta untuk pengecoran bundaran lantai sekitar Patung  dan membuat kolam,” terang Deri.

Ia juga memastikan bahwa patung tersebut dirancang agar kokoh dan tahan puluhan tahun ke depan.

Respon Positif dari Masyarakat

Kehadiran patung Noyo Gimbal disambut antusias oleh warga dan pengunjung. Deri sempat mengkhawatirkan nuansa angker yang mungkin timbul, namun justru kawasan tersebut kini semakin ramai.

“Responnya cukup baik, malah menjadi tempat yang ramai dikunjungi warga, dan itu sangat positif,” ujarnya.

Rencana Pengembangan: Relief Sejarah Noyo Gimbal

Desa Bangsri tak berhenti di pembangunan patung saja. Mereka merencanakan pembangunan relief di sekitar bundaran kawasan wisata, yang akan menceritakan perjalanan sejarah Noyo Gimbal dari masa lalu hingga sekarang. Kawasan Noyo Gimbal View sendiri memiliki luas sekitar 1,8 hektar.

Fasilitas Lengkap: Homestay, Resto, dan Wahana Hiburan

Pengembangan kawasan wisata dilakukan secara serius. Selain patung, tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti homestay, restoran seafood yang dikelola oleh BUMDes Bangsri, wahana kereta mini, kolam renang, rainbow slide, penyewaan sepeda listrik dan mobil listrik, serta berbagai fasilitas lainnya untuk pengunjung.

Strategi Promosi Aktif di Media Sosial

Promosi kawasan wisata ini dilakukan aktif melalui media sosial, dengan konten yang terus diperbarui. Selain itu, infrastruktur seperti rel kereta hias dan area parkir terus dikembangkan untuk menunjang kenyamanan pengunjung.

Harapan Besar Menjadi Wisata Berstandar Nasional

Deri dan pemerintah desa berharap ke depannya Noyo Gimbal View bisa menjadi destinasi wisata berstandar nasional.

“Sekarang memang belum sepenuhnya standar nasional. Ornamen-ornamen masih perlu dilengkapi. Harapannya, ke depan fasilitasnya semakin lengkap, dan nama Mbah Noyo Gimbal semakin dikenal luas,” pungkas Deri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita