Menu

Mode Gelap
 

Berita

Koordinator SPPG Blora Gelar Koordinasi Tiga Kecamatan, Bahas Pemerataan Penerima Manfaat dan Kendala Mitra

badge-check


					Koordinator SPPG Blora Gelar Koordinasi Tiga Kecamatan, Bahas Pemerataan Penerima Manfaat dan Kendala Mitra Perbesar

Klikjateng, Blora – Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, memimpin kegiatan koordinasi bersama para camat dan mitra pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Jepon, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Jepon, Camat Jiken, Camat Bogorejo, serta Kapolsek Jepon, Jiken, dan Bogorejo, dan seluruh mitra SPPG di wilayah tersebut. Tujuan utama kegiatan ini adalah menyelaraskan data penerima manfaat serta pemerataan pembagian kuota penerima di tiap dapur.

“Untuk kegiatan hari ini, kita melakukan koordinasi dengan tiga kecamatan, yaitu Jepon, Jiken, dan Bogorejo. Poin pentingnya, sesuai arahan dari BGN, jumlah maksimal penerima manfaat adalah 2.500. Namun di lapangan, masih ada kecamatan yang penerimanya belum terpenuhi,” ujar Artika Diannita.

Menurut Artika, pihaknya berupaya agar pembagian jumlah penerima manfaat bisa adil dan merata di setiap dapur SPPG. Hingga saat ini, Kecamatan Jepon memiliki 5 dapur yang sudah operasional dan 1 dapur lagi dalam proses persiapan. Sementara Kecamatan Jiken memiliki 2 dapur dengan sekitar 7.100 penerima manfaat, dan Kecamatan Bogorejo memiliki 3 dapur dengan total sekitar 4.500 penerima manfaat.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan mitra pelaksana dari Yayasan Nakama Sejahtera, Dian, menyampaikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjalankan program ini dalam jangka panjang meski menghadapi berbagai tantangan.

“Harapan saya, program ini bisa berjalan hingga 5 sampai 10 tahun ke depan, bahkan kalau bisa 15 tahun. Saat ini kami memiliki 47 karyawan dengan gaji 100 ribu per hari. Tapi jujur, jadi mitra itu juga pusing karena modalnya besar dan banyak prosedur,” ungkapnya.

Dian menjelaskan, pihaknya mengelola sekitar 2.430 penerima manfaat. Untuk menjalankan dapur, pihaknya mengeluarkan modal hingga Rp1,2 miliar, termasuk untuk sewa lahan, bangunan, dan kendaraan operasional.

“Modal kami pakai uang pribadi, bukan dari uang negara. Keuntungan belum ada, karena banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dari anggaran Rp15 ribu per porsi, Rp3 ribu untuk operasional, Rp2 ribu untuk sewa, jadi yang Rp13 ribu benar-benar untuk pengelolaan makanan bergizi gratis,” terang Dian.

Artika menegaskan, kegiatan koordinasi seperti ini akan terus dilakukan secara berkala guna memastikan pelaksanaan program SPPG di Kabupaten Blora berjalan tertib, adil, dan berkesinambungan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat penerima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Berita