Klikjateng, Blora –Ada pemandangan unik yang terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Blora, khususnya di Desa Andongrejo, saat musim panen raya padi tiba. Jalan-jalan desa yang biasanya digunakan untuk aktivitas harian, mendadak berubah menjadi hamparan padi yang sedang dijemur. Fenomena ini menjadi bukti kearifan lokal dalam memanfaatkan ruang di tengah keterbatasan fasilitas pengeringan hasil panen.
Karena banyak petani tidak memiliki lahan khusus untuk mengeringkan gabah, jalan desa pun menjadi solusi alternatif. Dengan beralaskan terpal atau langsung di atas paving dan aspal, padi yang baru dipanen dijemur berderet rapi di sepanjang jalan, menciptakan pemandangan yang tak biasa namun sarat makna perjuangan.
“Kalau musim panen besar seperti ini, semua tempat penuh. Ya akhirnya jalan desa dipakai untuk menjemur padi. Sudah biasa di sini,” ujar siti salah satu petani setempat. Minggu (27/04/25).
Fenomena ini tidak hanya menunjukkan kreativitas warga dalam mengatasi keterbatasan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana semangat gotong royong tetap hidup di tengah masyarakat. Para pengguna jalan yang melintas pun sudah terbiasa berhati-hati dan menghormati aktivitas penting ini.
Pemandangan jalan yang dipenuhi butiran padi mengering di bawah terik matahari menjadi ciri khas musim panen di Blora. Sebuah momen sederhana namun kaya makna, yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain.
“Bisa dibilang, saat panen raya, jalan desa di Blora berubah nama menjadi ‘jalan padi’,” canda Topa seorang warga sambil tertawa.
Fenomena ini menjadi potret kehidupan desa yang penuh dinamika dan menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara alam, hasil bumi, dan masyarakat. Blora, dengan tradisi dan keunikan seperti ini, terus mengajarkan kita tentang ketekunan dan kebersamaan dalam mengolah anugerah dari bumi.






